Keuskupan Agung Ende

Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

Komsos Kevikepan Ende Gelar Pelatihan Creative Content Creator

KOMSOS TPK END – Komsos Kevikepan Ende menggelar Increasing Komsos Activists yakni, ” Pelatihan Creative Content Craetor ” secara luring di rumah Bina Kerahiman Ilahi Jln. Wirajaya Ende (25 s/d 26 Februari 2023). Kegiatan ini diikuti oleh 23 utusan dari Paroki dan Kuasi Paroki dari 37 Paroki dan Kuasi yang ada di Kevikepan Ende-Keuskupan Agung Ende.

    Dalam sapaan pembukaan Ketua Komsos Kevikepan EndeRD. Frengky Siga Meze mengatakan, kegiatan ini adalah program rencana taktis Komsos TPK Ende menjawabi hasil Sidang Lintas Perangkat Pastoral ke-XXXIII d Ende beberapa waktu yang lalu. kegiatan ini juga sebagai pijakan awal dan pelatihan dasar untuk pegiat komsos dari Paroki dan Kuasi Paroki dalam mengembangkan bakat dan menjadi pewarta.

“Sebagai Gereja yang universal dan lokal serta relevansinya di zaman milenial, yang merupakan zaman yang tidak dapat terlepas keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital, disinilah peran orang percaya sebagai gereja itu sendiri mempunyai pengaruh yang besar baik secara universal dan Lokal dalam membangun suatu kehidupan sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan didalamnya ada tuntutan suatu kehidupan yang harus dicapai dalam menjadi gereja yakni terang dan garam bagi dunia ini secara khusus relevansinya untuk generasi milenial saat ini”, ungkap Pastor Paroki Tritunggal Mahakudus Demulaka Ndona Timur.

Diakhir sapaan Ketua TPK Ende menjelaskan, ”Untuk rangkaian kegiatan pelatihan ini akan ada penyampaian materi dan praktek oleh narasumber, untuk podcast sendiri menyusun script, dan content creator tampil secara audio visual, selain itu peserta juga melakukan praktik lapangan, ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan satu orang narasumber yaitu Samuel Krismanto dari tim Komsos KWI.

Dalam pemaparan materinya Samuel Krismanto yang biasa disapa Kris menyampaikan cara menjadi seorang konten kreator. ”Semua orang bisa asalkan ada niat atau kemauan, karena konten kreator atau bisa disebut orang yang menghasilkan berbagai karya melalui kontennya. Seorang content creator harus memiliki segudang ide kreatif agar konten bisa dieksekusi dengan baik. Selain itu, mereka juga harus mampu mengikuti tren yang kerap berubah. Namun, ada satu hal yang tak boleh terlewatkan, yaitu personal branding. Seorang content creator harus punya sesuatu yang unik dan berbeda dari yang lainnya”, pungkasnya.

“Content creator merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi. Nah konten-konten yang dibuat oleh para content creator itu biasanya dimuat di platform digital, seperti YouTube, Instagram dan TikTok,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan dasar pokok social marketing maupun pewartaan, karena dalam isi konten ada lima landasan yakni, promosi, mendidik, berkomunitas, menghibur dan komunikasi dua arah termasuk dasar konten yang dipilih harus mencakup dan konsisten dengan tujuan, nilai, dan tampilan etika instansi kia vdi media sosial.

Dari kesimpulan akhir materi, Samuel Krismanto memastikan untuk mendapatkan hasil maksimal dari konten media sosial, kita harus belajar tentang audiens, apa yang mereka inginkan dan apa niat mereka. Kemungkinan aidiens memiliki khusus atau menginginkan sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang dihasilkan, ungkap Samuel salah satu pegiat usaha multimedia (photographer) asal Bali.

Di penghujung acara, RD. Usno Nuno Wodo selaku Ketua Komsos Keuskupan Agung Ende menambahkan, “Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini, lahir pegiat-pegiat Komsos muda yang cemerlang dalam menghiasi dunia medsos dengan konten yang kreatif dan bernuansa katolik, sehingga apa yang dikatakan ketua TPK Ende yakni Gerakan Pewarta semakin melesat baik dengan memanfaatkan kemajuan zaman serta bisa berpartisipasi penuh dalam mewujudkan Pencerahan melalui konten-konten yang baik dan kreatif.”

“Berkembangnya media yang semakin cepat, kita dituntut untuk bisa menyesuaikan zaman. Terkhusus dalam menghadapi maraknya konten-konten di platform media yang ada. Kita punya amanah untuk ikut juga berkreasi di media tersebut dengan konten-konten katolik; syukur-syukur yang bisa mengharumkan citra Gereja Katolik.” Ujar RD. Usno dengan senyum khasnya.

Sementara itu salah seorang peserta, Melania Regina Ao utusan dari Paroki Kristus Raja Katedral Ende mengatakan terima kasih kepada Komsos TPK Ende, karena sudah memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar tentang Creative Content Creator ini. Akhirnya kami semua dapat menyelesaikan pelatihan ini degan baik.

        Menurut Melan, kesan yang didapat selama dua hari pelatihan ini terasa begitu cepat sekali, saking nyaman dan semangatnya kami dalam mendengarkan materi serta berbagai tugas dan wawasan baru hingga dari pelatihan yang kami dapat terasa bertemu teman-teman yang saling kenal sangat lama karena begitu eratnya rasa persaudaraan, keakraban dan suport diantara kami. Saya mendapatkan pengetahuan wawasan baru tentang alur pembuatan video, teknis pembuatan video, cara pengambilan gambar atau konten yang baik, runut, rapi dan profesional, serta design grafis.

“Selama ini kami membuat konten dengan seadanya tak memikirkan teknis pembuatanya baik itu becroom yang bagus bahkan nyaris tanpa persiapan sama sekali akhirnya konten yang kami buat seadanya. Dengan bekal yang kami dapat dalam pelatihan ini, benar-benar menambah wawasan dan pengetahuan hingga kami lebih menjadi matang dalam mempersiapan konten yang akan kami buat di Paroki dan Kuasi Paroki kami” Ujar Melan selaku peserta dalam kegiatan ini. (*Ipyn_tpk.end**).

Para Peserta Pelatihan Creative Content Craetor – TPK Kevikepan Ende