Keuskupan Agung Ende

Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

Para Imam Projo Indonesia Bertemu di Bajawa, NTT untuk Mengatasi Perdagangan Manusia dan Dampak Migrasi

Selasa, 26 September 2023 – Selama lima hari, dari tanggal 25 hingga 29 September 2023, para Imam Projo se-Indonesia berkumpul di Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Unio XIV Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah dalam mengatasi perdagangan manusia dan dampak negatif migrasi di Indonesia.

Acara ini dipusatkan di Rumah Ret-Ret Kemah Tabor-Mataloko dan Aula MBC Bajawa. Munas Unio merupakan pertemuan para Imam Projo se-Indonesia atau Persaudaraan Imam-Imam Diosesan. Munas ini melibatkan para Imam Projo dari 37 Keuskupan di Indonesia, dengan total peserta sebanyak 96 orang, termasuk Pengurus Nasional dan para Uskup.
Uskup yang hadir dalam acara ini adalah Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota, yang juga menjadi tuan rumah, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, dan Uskup Sorong-Manokwari Mgr. Hilarion Datus Lega. Setiap Keuskupan diwakili oleh jumlah Imam Projo yang mereka miliki.
RD. Silverius Betu, Ketua Unio Keuskupan Agung Ende, menjelaskan bahwa Munas biasanya diselenggarakan setiap tiga tahun dan berhubungan dengan pergantian pengurus. Kali ini, fokus Munas adalah pada tingkat nasional. Meskipun sebelumnya direncanakan sebagai acara “live in,” namun karena pandemi COVID-19, Munas dilaksanakan di Kemah Tabor-Mataloko dengan penekanan pada persaudaraan.

Dalam semangat kerjasama dan persaudaraan, umat juga turut berpartisipasi dalam beberapa aspek acara, termasuk dalam kepanitiaan dan misa pembukaan yang diadakan bersama di Gereja Roh Kudus Mataloko. Selama Munas, para peserta juga melakukan kunjungan wisata ke Bena, Wolobobo, dan Wolowio, serta menyelenggarakan makan bersama dan Misa Penutupan di Gereja MBC Bajawa.
Mengenai tema Munas, “Berpastoral di Tengah Arus Migrasi,” RD. Silverius Betu berharap bahwa hasil pertemuan ini akan menginspirasi para Imam di setiap Keuskupan untuk menjalankan pastoral yang peduli terhadap kaum migran. Tujuannya adalah agar kaum migran yang berangkat keluar dari Indonesia dapat melalui proses yang sesuai dan manusiawi.

Selain itu, Munas Unio XIV juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menangani kasus perdagangan manusia, dengan menjadi gerakan bersama di seluruh Indonesia. Kevikepan Bajawa menjadi pusat sekretariat Munas Unio, dan persiapan panitia telah dilakukan dengan baik. Koordinasi dan kerjasama terjalin dengan baik, dan panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara ini.
Ketua Pelaksanaan III, RD. Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil, M.Si (Han), menyambut rombongan pertama yang tiba di Bandara Soa, dengan harapan agar pertemuan ini dapat berjalan sukses dan memberikan kontribusi yang positif dalam menangani isu-isu migrasi dan perdagangan manusia di Indonesia. (UnW)