PERINGATAN 150 TAHUN SVD: PAROKI ONEKORE GELAR “SMILE TOUCH” UNTUK PERKUAT PEMAHAMAN 4 MATRA KHAS BERSAMA USKUP AGUNG ENDE DAN PATER PROVINSIAL SVD ENDE

ENDE – Dalam rangka menyongsong puncak perayaan 150 tahun berdirinya Serikat Sabda Allah (SVD) atau Societas Verbi Divini, Kevikepan Ende menggelar acara bertajuk “Smile Touch” di Aula Paroki St. Yoseph Onekore pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Acara ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang 4 (empat) matra khas SVD kepada umat dan berbagai elemen masyarakat.

Acara yang dibuka oleh Ketua Rumpun Pemberdayaan DPP Paroki St. Yoseph Onekore, Bapak Yoseph Woge, yang memberikan sambutan kepada para tamu undangan, termasuk Kepala Kementerian Agama Kabupaten Ende dan perwakilan dari berbagai organisasi serta komunitas. Acara ini juga menghadirkan Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, dan Pater Provinsial SVD Ende, Pater Eman Embu, SVD, sebagai narasumber utama.

Serangkaian Acara Menuju Puncak Perayaan

Dalam sambutannya, Bapak Yoseph Woge menjelaskan bahwa “Smile Touch” merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan menjelang puncak perayaan pada 8 September 2025. Sebelumnya, telah digelar berbagai lomba seperti pertandingan Futsal dan Voli antar Orang Muda Katolik (OMK) lingkungan, Kuis Kitab Suci, dan Diskusi Publik lintas agama. Sementara itu, lomba Paduan Suara antar lingkungan akan menjadi kegiatan berikutnya. Kegiatan Smile Touch yang kini dilaksanakan, dilakukan untuk memberikan pemahaman yang sama dan mendalam tentang 4 matra khas SVD bagi segenap umat Paroki Onekore sebagai Paroki SVD serta 4 Paroki SVD lainnya yang tersisa, yakni Paroki Wolotolo, Paroki Wolowaru, Paroki Mukusaki, dan Paroki Detukeli.

“Kegiatan ‘Smile Touch’ ini sengaja dikemas dalam suasana santai, penuh kegembiraan, kehangatan, dan senyuman,” ujar Ibu Herlina Timugale, koordinator seksi acara panitia, menjelaskan perbedaan format acara ini.

Menggali Empat Matra Khas SVD

Sesuai dengan tema yang diusung, “Smile Touch” berfokus pada pembahasan empat matra khas SVD, yaitu:

  1. Kitab Suci
  2. Animasi Misi
  3. JPIC (Justice, Peace, and Integrity of Creation) atau KPKC (Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan)
  4. Komunikasi

Perbincangan yang dipandu oleh moderator RD. Luis Rota, PR, ini berjalan dalam dua sesi. Sesi pertama diisi dengan pemaparan materi dari Uskup Agung dan Pater Provinsial, sementara sesi kedua berupa dialog interaktif “share talk and open minded” yang melibatkan seluruh peserta.

Diskusi utama dalam acara ini difokuskan pada refleksi masa lalu, masa kini, dan masa depan SVD. Salah satu pembicara menyoroti komitmen bersama para hadirin untuk mengatasi isu-isu keadilan, yang meliputi:

  • Keadilan yang melindungi seluruh umat manusia dan alam.
  • Keadilan yang memelihara manusia dan lingkungan.
  • Keadilan yang menyelamatkan manusia dan lingkungannya.

Acara ini juga menyinggung sejarah SVD, termasuk asal-usulnya dan kesalahan pemahaman awal mengenai “gaya” misionaris. Pembicara lain juga menekankan pentingnya pendidikan dalam evangelisasi yang telah diprioritaskan oleh para misionaris awal.

Acara ini berlangsung meriah dengan selingan kisah-kisah lucu yang menginspirasi, tarian daerah oleh siswa-siswi SMAK Syuradikara Ende dan penampilan band OMK Paroki Onekore.

Selain itu, diumumkan juga penerbitan dua buku oleh panitia, yaitu satu buku tentang sejarah distrik Endelio dan satu lagi tentang sejarah masing-masing paroki, yang berjudul “Napatilas SPD”.

Antusiasme Peserta dan Harapan ke Depan
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan : Para konggregasi atau Biara SVD (Pastor dari Biara Santo Yosef dan Suster dari Biara SSPS), Suster-suster Ursulin, dosen dan mahasiswa berbagai Perguruan Tinggi, guru dan siswa SMAK Syuradikara, para penulis buku 150 tahun SVD Distrik Ende Lio,  Anggota Soverdia Ende, Ibu-ibu Santa Ana, ibu-ibu anggota WKRI, Para Kepala Sekolah, Anggota DPP Paroki Onekore dan utusan anggota DPP 4 paroki SVD lainnya di Kevikepan Ende, para Ketua Lingkungan dan KUB se – Paroki Onekore, dan anggota OMK dan kelompok kategorial di Paroki Onekore.

Antusiasme peserta terlihat jelas dalam sesi dialog. Salah satu peserta, Bapak Yoseph Epu (60), mengungkapkan apresiasinya. “Saya yang sudah berumur 60 tahun, bersekolah di sekolah SVD, dan hidup di Paroki Onekore, baru tahu SVD memiliki empat matra khas ini. Saya mengapresiasi kegiatan ini dan berharap empat matra ini dapat teraktualisasi dalam program-program di lima paroki SVD yang tersisa,” ujarnya.

Acara “Smile Touch” ditutup pada pukul 13.30 WITA dengan penyerahan bingkisan kepada narasumber dan moderator, dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Share:

More Posts

Kirim Pesan Anda